Menghitung Waktu yang Tepat untuk Resign

Menghitung Waktu yang Tepat untuk Resign - Berhenti bekerja dari sebuah perusahaan merupakan hal yang jamak terjadi dalam dunia kerja. Ketidaknyamanan dalam bekerja menjadi faktor kuat dalam memutuskan resign atau keluar dari perusahaan.

Mencari tantangan atau ingin mendapatkan gaji lebih besar demi memiliki masa depan lebih baik juga menjadi faktor resign dari pekerjaan.

Konflik dengan atasan atau sesama karyawan, dan jenjang karir yang kurang jelas menambah daftar panjang alasan dibalik pengunduran diri. Pemahaman yang jelas tentang perlu atau tidaknya resign harus menjadi pertimbangan utama.

Berikut ini disampaikan sinyal-sinyal waktu yang tepat untuk memutuskan kapan harus resign dari sebuah perusahaan:

Menghitung Waktu yang Tepat untuk Resign


Beratnya Tekanan

Tekanan dalam pekerjaan pasti ada dan terkadang berlangsung terus-menerus. Tekanan bertubi-tubi dengan bobot yang besar tentu akan membuat kenyamanan terganggu selain otak dan tubuh. Kelabilan emosi menuju depresi mengintai bagi mereka yang tidak kuat dengan tekanan ini.

Berpikir tentang kesehatan baik mental dan spiritual akan menjadikan seseorang merasa yakin dengan pilihan resign dari pekerjaan. Meyakini bahwa mencari pekerjaan akan lebih mudah dibandingkan menyembuhkan kelabilan emosi dan jiwa merupakan hal yang sangat tepat.


Datangnya Penyakit

Pekerjaan akan memberikan ketenangan diri dalam hal ekonomi. Namun jika pekerjaan itu membuat pekerjanya menerima asupan makanan yang tidak teratur untuk tubuhnya tentu akan menyebabkan datangnya berbagai penyakit.

Sudah menjadi keharusan bagi pekerja untuk menjaga kesehatan demi menunjang kegiatannya. Bila pekerjaan yang dijalani mendatangkan penyakit yang secara konstan menghinggapi pekerja, tentu memutuskan berhenti bekerja merupakan langkah yang realistis.


Efek Masalah Kantor yang Menular Ke Rumah

Aturan dasar bagi pekerja adalah memisahkan urusan rumah dengan kantor. Masalah yang timbul dikantor hendaknya diselesaikan ditempat sehingga tidak menular ke rumah. Pelampiasan ke rumah akan menimbulkan kegaduhan dalam rumah tangga secara konstan bila tidak segera dicari pemecahan masalahnya.

Pengambilan secara paksa waktu untuk keluarga demi urusan kantor akan mendapatkan perlawanan dari orang rumah, baik itu istri, anak, maupun orang tua. Bila hal ini berlangsung kontinu, maka resign dari perusahaan akan menjadai salah satu jalan keluar terbaik.


Opportunity Cost Bertambah Mahal

Peluang alternatif yang mungkin terlewatkan oleh pekerja karena aktifitas yang dilakukan. Biaya mempertahankan aktifitas dan melewatkan peluang terbaik untuk mencoba sesuatu yang baru dan lebih baik menjadi lebih mahal.

Peluang-peluang yang menawarkan jenjang karir lebih jelas dengan gaji lebih tinggi dan sesuai dengan impian mungkin akan terlewatkan dikarenakan aktifitas yang saat ini sedang dijalani. Menyambut peluang tersebut dan memutuskan keluar dari aktifitas yang ditekuni saat ini adalah pilihan yang elok.


Keinginan dan Mimpi yang Tidak Terpenuhi

Kepuasan dalam bekerja dan pembuktian diri merupakan sebuah kebutuhan bagi para pekerja. Bila pekerjaan yang dijalani tidak memberikan kepuasan dan pembuaktian diri, mungkin ini saatnya untuk mengundurkan diri dan mencari pekerjaan baru.

Setiap pekerja tentunya mengetahui kelebihan dan kekurangannya sehingga dapat membuat perencanaan lebih baik untuk karirnya. Dengan perencanaan yang matang ditambah passsion dan mimpi untuk meraih kepuasan dalam pekerjaan, diharapkan dapat membuat pekerjanya mencapai kesuksesan.